Apakah Asuransi HARAM !!!
Menurut Agama Islam …!
Saad bin Abi Waqqas ra adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berharta dan hidup dalam kecukupan, ketika beliau sakit menjelang ajal rasullulah SAW datang menjenguknya, kemudian Saad bin Abi Waqqas ra berkeinginan untuk menyerahkan semua harta yang akan ditinggal akan dihadiahkan untuk baitul maal namun Rasullulah SAW menolaknya.
Bagaimana jika setengahnya pinta Saad ra, Rasullulah SAW pun masih menolaknya, bagaimana jika 1/3 nya, maka Rasullulah SAW menerimanya dan berkata : “1/3 itu sudah cukup banyak”
Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak.
Sejak jaman Rasulullah SAW masyarakat Arab telah terbiasa melakukan tindak solidaritas ekonomi dalam masing-masing kabilah, setiap anggota dewasa dan berpenghasilan diwajibkan menyetorkan sejumlah dana tabung kebajikan untuk kepentingan bersama, tabung kebajikan (charity / hibah) ini disebut Al-’Aqila, dana yang terkumpul dalam Al-’Aqila adalah sebagai cadangan apabila ada diantara anggota kabilah (kaum) yang melakukan tindak pelanggaran terhadap kabilah lain dan harus menjalani hukuman berupa hukuman financial yang cukup tinggi, misalnya tindak kejahatan pembunuhan, pihak kabilah yang membunuh secara bersama-sama diwajibkan untuk membayar diyat / denda kepada keluarga korban.
Al-Baqarah (ayat 240) :
“Dan orang-orang yang akan mati diantara kamu dan meninggalkan istri- istri hendaklah membuat wasiat untuk istrinya (yaitu) nafkah sampai setahun tanpa mengeluarkannya”
Annisa (ayat 9) :
“Hendaklah takut orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya”
Al-Maidah (ayat 2) :
“……Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”
Al_Hasyr (ayat 18) :
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Pengertiannya adalah agar mempersiapkan hari esok.
Al Anfal (ayat 60) :
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi”
Salah satu kaedah fiqih (hukum islam) menyebutkan bahwa apabila suatu kewajiban tidak dapat ditunaikan melainkan dengan adanya sesuatu yang lain maka sesuatu yang lain ini menjadi wajib pula, misalnya kewajiban memberikan jaminan / jaring financial (asuransi) untuk diri dan keluarga sulit untuk dilakukan melainkan dengan melalui institusi asuransi maka membeli produk asuransi tersebut menjadi wajib pula hukumnya.
Asuransi syariah didunia :
1. Islamic Insurance Company Sudan 1979
2. Islamic Arab Insurance Arab Saudi 1979
3. Syarikat Takaful Islamiah Bahrain 1983
4. Islamic Takaful and Re-Takaful Bahamas 1983
5. Al Barakah Insurance Co. Sudan 1984
6. Syarikat Takaful Malaysia Berhad 1984
7. Islamic International Insurance Co. United Arab Emirate 1985
8. Islamic Insurance and Re-Insurance Co. (IIRCO) Saudi Arabia 1985
9. International Takaful Co. Luxemborg 1983
FATWA-DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/
2001
Asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang / pihak melalui investasi berupa aset dan tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Dan pergunakanlah 5 hal sebelum datang nya 5 perkara (HR. Hakim & Baihaqi) :
1. Muda sebelum Tua
2. Sehat sebelum Sakit
3. Kaya sebelum Miskin
4. Lapang sebelum Sempit
5. Hidup sebelum mati
Month: December 2016
Alokasi Dana Investasi
Asuransi adalah Proteksi.
Namun demikian, asuransi unit-link berhubungan erat dengan investasi.
Artikel kali ini akan mengupas mengenai alokasi dana investasi khususnya unit-link Allianz.
Alokasi dana investasi pada asuransi Allianz konvensional terbagi dalam 5 bagian:
- Smartlink Rupiah Fixed Income Fund
- Smartlink Rupiah Balanced Fund
- Smartlink Rupiah Equity Fund
- Smartlink Rupiah Money Market Fund
- Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund
Alokasi dana investasi pada asuransi Allianz syariah terbagi sbb:
- AlliSya Rupiah Fixed Income Fund
- AlliSya Rupiah Balanced Fund
- AlliSya Rupiah Equity Fund
Smartlink Rupiah Fixed Income Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk menyediakan pendapatan yang relatif stabil dengan menjaga modal untuk jangka panjang.
Strategi Investasi
Allianz SmartLink Rupiah Fixed Income Fund is an insurance-linked fund incorporated in Indonesia. The Fund’s objective is to provide stable income and protect the initial investment for the long-term. The Fund invests in short to medium-term instruments (such as deposits, SBI or mutual fund) and long-term instruments (such as debts).
Alokasi dana pada Smartlink Rupiah Fixed Income Fund adalah 0-20% ke dalam instrumen-instrumen jangka pendek (seperti deposito, SBI/Sertifikat Bank Indonesia, SPN/Surat Perbendaharaan Negara dan/atau reksadana pasar uang) dan 80-100% ke dalam instrumen jangka menengah/panjang (seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan/atau reksadana pendapatan tetap).
Tolak Ukur
80% HSBC Bond Index & 20% Rata-rata Deposito (1 Bulan) dari BNI, BCA dan Citibank
Kategori Investasi
Investor Moderat
Tanggal Peluncuran
25 Mei 2001
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
2%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
Smartlink Rupiah Balanced Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk mencapai pertumbuhan modal jangka panjang
dengan menghasilkan pendapatan yang relatif stabil.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan ke dalam instrumen-instrumen jangka pendek (seperti deposito, SBI, SPN dan/atau reksadana pasar uang) dengan target 30%, ke dalam instrumen-instrumen jangka menengah atau panjang (seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan/atau reksadana pendapatan tetap) dengan target 40%, dan ke dalam instrumen-instrumen saham (baik secara langsung melalui saham dan/atau melalui reksadana saham) dengan target 30%.
Tolak Ukur
30% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) & 70% rata-rata deposito (3 bulan) dari bank Mandiri, BNI, BTN, Danamon, dan CIMB Niaga
Kategori Investasi
Investor Moderat
Tanggal Peluncuran
08 Maret 2004
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
2%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
Smartlink Rupiah Equity Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk menyediakan hasil investasi maksimal dalam jangka panjang.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan 0 – 20% ke dalam instrumen-instrumen jangka Pendek (seperti deposito, SBI, SPN, dan/atau reksadana pasar uang) dan 80 – 100% ke dalam instrumen-instrumen saham (baik secara langsung melalui saham dan/atau melalui reksadana saham)
Tolak Ukur
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Kategori Investasi
Investor Agresif
Tanggal Peluncuran
01 September 2007
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
2%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
Smartlink Rupiah Money Market Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk memberikan perlindungan nilai pokok dan mempertahankan likuiditas yang tinggi dengan menyediakan pendapatan yang tetap.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan 100% ke dalam instrumen-instrumen jangka pendek (seperti deposito, SBI, SPN, dan/atau reksadana pasar uang) dan/atau obligasi dibawah 1 tahun.
Tolak Ukur
Rata-rata Deposito 1 Bulan dari Bank BNI, BCA dan Citibank
Kategori Investasi
Investor Konservatif.
Tanggal Peluncuran
25 Mei 2001
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
1%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk menyediakan hasil investasi maksimal dalam jangka panjang.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan 0 – 20% ke dalam instrumen-instrumen jangka Pendek (seperti deposito, SBI, SPN, dan/atau reksadana pasar uang) dan 80 – 100% ke dalam instrumen-instrumen saham (baik secara langsung melalui saham dan/atau melalui reksadana saham).
Tolak Ukur
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Kategori Investasi
Investor Agresif
Tanggal Peluncuran
01 September 2007
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
2%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
AlliSya Rupiah Fixed Income Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk menyediakan pendapatan yang relatif stabil dengan menjaga modal untuk jangka panjang.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan 0 – 20% ke dalam instrumen-instrumen syariah jangka pendek (seperti deposito syariah, SBI syariah, SPN syariah, dan/atau reksadana syariah pasar uang) dan 80 – 100% ke dalam instrumen-instrumen jangka menengah atau panjang (seperti obligasi pemerintah syariah, obligasi korporasi syariah dan/atau reksadana pendapatan tetap syariah).
Tolak Ukur
–
Kategori Investasi
Investor Moderat
Tanggal Peluncuran
25 April 2006
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
–
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
AlliSya Rupiah Balanced Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk mencapai pertumbuhan modal jangka panjang dengan menghasilkan pendapatan yang relatif stabil.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan ke dalam instrumen-instrumen syariah jangka pendek (seperti deposito syariah, SBI syariah, SPN syariah, dan/atau reksadana syariah pasar uang) dengan target 7.5%, dan ke dalam instrumen-instrumen syariah jangka menengah atau panjang (seperti obligasi pemerintah syariah, obligasi korporasi syariah dan/atau reksadana pendapatan tetap syariah) dengan target 40%, dan ke dalam instrumen-instrumen saham dalam instrumen syariah berdasarkan keputusan OJK (baik secara langsung atau melalui reksadana saham syariah) dengan target 52.5%.
Tolak Ukur
–
Kategori Investasi
Investor Moderat
Tanggal Peluncuran
25 April 2006
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
2%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
AlliSya Rupiah Equity Fund
Tujuan Investasi
Tujuan investasi dari dana ini adalah untuk menyediakan hasil investasi maksimal dalam jangka panjang.
Strategi Investasi
Untuk mencapai tujuan investasi maka dana ini diinvestasikan 0 – 20% ke dalam instrumeninstrumen jangka pendek seperti deposito syariah, SBI syariah, SPN syariah, dan/atau reksadana syariah pasar uang) dan 80 – 100% ke dalam instrumen-instrumen saham dalam instrumen syariah berdasarkan keputusan OJK (baik secara langsung atau melalui reksadana saham syariah).
Tolak Ukur
Jakarta Islamic Index (JII)
Kategori Investasi
Investor Agresif
Tanggal Peluncuran
01 Februari 2008
Mata Uang
Rupiah
Rentang Harga Jual-Beli
5%
Biaya Manajemen
2%
NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Link
Untuk melihat NAB Unit Link, dapat membuka link berikut: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/nab-navs#
Perbandingan (Comparison) NAB Unit Link
Rangkuman Tabel Kinerja Hasil Investasi
Perhatikan poin-poin catatan di atas tabel dan perhatikan juga catatan di bawah tabel.
Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa yang akan datang.
Informasi mengenai alokasi dana investasi ini hanya bertujuan untuk melengkapi pengetahuan kita saja.
Untuk informasi dana investasi yang lebih detail, silakan membuka link berikut : https://www.bloomberg.com/ dan masukkan kata kunci pada kolom pencarian.
Sumber: http://investment.allianz.co.id/allianz-fund/allianz-fund/fund-information
“Untuk masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik”
Tertarik Memiliki Asuransi? Isi Form Proposal Asuransi di SINI
Tertarik Menjalankan Bisnis Asuransi? Isi Form Pendaftaran Agen di SINI
dan Pilih Hari/Tempat/Jam Untuk Janji Temu (Khusus Jabodetabek ), untuk Luar Jabodetabek kita bisa Komunikasi Secara Online kok. Jadi Tenang, Dunia sudah berubah dan makin berkembang, tidak ada lagi batasan bagi kita, semua bisa dilakukan melalui internet.
Satu yang terpenting, Asuransi adalah Proteksi, Investasi hanyalah Instrumen pendukung.
Salam hangat,
Petrus Jakub
Allianz Indonesia
SMS/WA: 08567810321
petrusjakub.asn@gmail.com
Premi 300rb/bln, UP Kritis 1M
Ada seorang pengendara motor berkendara tanpa memakai helm. Ditengah perjalanan, tiba-tiba dia terjatuh dan kepalanya terbentur dengan sangat keras dan terluka parah.
Pertanyaan:
- Kapan saat yang tepat untuk memakai helm?
- A. Saat terjatuh dari motor, atau
- B. Saat sebelum terjatuh dari motor.
- Berapa ukuran helm yang harus digunakan?
- A. Lebih kecil dari kepala, atau
- B. Lebih besar dari kepala.
Ilustrasi diatas menggambarkan penggunaan asuransi dalam hidup kita. Banyak orang tidak mau menggunakan asuransi, namun ketika sudah ‘terjatuh‘, barulah terpikir asuransi, apakah terlambat? Bisa ya, bisa tidak. Apabila sakit kritis, maka terlambat. Tetapi apabila sakit biasa, masih belum terlambat.
Pertanyaan kedua berkaitan dengan Uang Pertanggungan. Ukuran helm yang diperlukan pastinya lebih besar dari ukuran kepala, demikian juga Uang Pertanggungan Sakit Kritis, sudah seharusnya lebih besar dari kebutuhan hidup kita.
Jadi, kapan saat yang tepat untuk berasuransi? Proteksi penyakit kritis di Allianz ada masa tunggu 90 hari hari. Jadi, saat yang tepat berasuransi sebenarnya adalah 90 hari yang lalu. Namun, jika kita sehat masih belum terlambat.
Dan berapa Uang Pertanggungan yang harus disiapkan? Nah, untuk hal ini, mari kita bahas.
Apabila teman-teman googling “biaya sakit kritis”, maka hasil pencarian paling atas adalah artikel di koran kompas, Tiga Penyakit Kritis dengan Biaya Pengobatan Tinggi.
Bila dibaca dengan seksama, di artikel tsb dituliskan bahwa tarif medis setiap tahun mengalami kenaikan 8 persen dan terus berkembang. Itu baru tarif medis, belum lagi biaya hidup.
Bukan rahasia lagi kalau penyakit kritis dapat menggerogoti kantong si pasien dan keluarganya. Apa sebabnya? Karena seseorang yang tertimpa penyakit kritis sudah pasti kemampuan bekerjanya menjadi berkurang, seberapa besarnya tergantung seberapa parah penyakitnya. Sedangkan kemampuan bekerja berkaitan erat dengan penghasilan. Tanpa penghasilan, kondisi finansial bisa jadi akan terpuruk.
Ilustrasi Proteksi Penghasilan
Mari kita perhatikan gambar di atas. Uang tunai di sebelah kanan atas adalah penghasilan seriap bulan yang kita terima, kita simpan di rekening, sebagian menjadi aset, sebagian menjadi tabungan, dan sebagian harus keluar sebagai kebutuhan hidup rutin.
Namun bila diperhatikan, dibagian Uang Tunai di kanan atas tsb ada BOM bertuliskan SKCMT. Apa itu SKCMT? Sakit Kritis, Kecelakaan, Cacat Total, Meninggal, Tua.
Bom yang dapat meledak sewaktu-waktu itu dapat membuat penghasilan kita terhenti.
Jika BOM tersebut meledak dan penghasilan terhenti, apakah menjadi MASALAH ?
Tidak ada uang yang ditabung setiap bulan, aset dan tabungan terkuras untuk kebutuhan hidup, salah satunya adalah biaya medis.
Perhatikan lubang yang berwarna merah, biaya medis. Apabila kita memiliki BPJS atau asuransi kesehatan dari kantor / swasta, maka bersyukurlah, karena lubang biaya medis mungkin tertutup. Tetapi, itu baru satu lubang kecil, lubang pengeluaran lainnya tidak dapat dibayar dengan BPJS, semua harus menggunakan uang tunai.
Saat orang terdiagnosa penyakit kritis, yang pertama dipikirkannya adalah uang tunai, baik untuk berobat maupun untuk keluarganya. Kesehatan dipengaruhi pikiran. Beruntung sekarang ada solusi bagi masalah ini. Uang ratusan juta hingga milyaran akan ditransfer ke rekening sehingga menjawab kebutuhan hidup.
Gambar diatas adalah perbedaan menabung PRIBADI dengan menabung di ALLIANZ. Yang kiri adalah TAPRI (Tabungan Pribadi), menyimpan uang di bank atau di celengan setiap bulan 1 Juta, untuk mencapai 2 M diperlukan waktu 166 tahun.
Yang kanan adalah TAPRO (Tabungan Proteksi) menyimpan 1 Juta di Allianz, dalam waktu 90 hari sudah ready uang 2 M.
Namun, bagi yang merasa 1 Juta per bulan terlalu tinggi, jangan khawatir, Allianz sangat mengerti kebutuhan kita. Kini dengan menabung 300ribu per bulan, Uang Proteksi Sakit Kritis 1 M pun sudah dapat kita miliki.
Bagi beberapa orang, Uang Proteksi Jiwa (warisan) tidak terlalu dibutuhkan, contohnya adalah orang yang hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara maupun orang tua. Namun, Uang Proteksi Sakit Kritis yang besar dapat sangat berguna.
Contoh diatas adalah Ms. Independent (wanita tangguh yang mandiri) hidup tanpa orang tua dan tanpa saudara, sehingga tidak membutuhkan uang proteksi jiwa yang besar. Dengan premi 300ribu per bulan, dia sudah dapat memiliki uang proteksi sakit kritis 1 Milyar dan auto-saving hingga 65 tahun.
Contoh satu lagi adalah pria high quality jomblo berusia 30 tahun, menabung 350ribu per bulan, sudah dapat memiliki UP Sakit Kritis 1 Milyar.
Apabila dia menabung 350rb per bulan, maka per tahun adalah 4,2 Juta rupiah. Kalau Anda hitung, menabung 4,2 Juta setiap tahun, sampai usia 95 tahun baru terkumpul 277 Juta, mau sampai kapan terkumpul 1 Milyar? Do the math!
Lebih mudah mana, menabung 350ribu per bulan, atau sekaligus mengeluarkan dana 1 Milyar untuk Resiko Sakit Kritis ?
Namun untuk Anda yang berusia 40 tahun ke atas, mungkin harus menabung lebih dari 350ribu per bulan, karena semakin tinggi usia, maka semakin tinggi pula biaya asuransi per bulannya.
Jadi, kapan saat paling tepat untuk berasuransi? Saat biaya asuransi masih sangat murah, yaitu saat usia muda.
Dan berapa uang proteksi yang harus disiapkan? Tergantung kebutuhkan, namun untuk saat ini 1 Milyar adalah patokan rata-rata yang harus disiapkan. Lebih dari 1 Milyar lebih baik.
Berkaca dari mereka yang sudah mengalami, sebut saja Julia Perez, Hendrik Ceper, Olga Syahputra, Chrisye, Robby Tumewu, Aldi Taher, Oon Project Pop, Gugun Gondrong, Mike Mohede, Irena Justin, dan banyak lagi lainnya. (Tanpa bermaksud menyudutkan pihak tertentu)
Mereka adalah artis yang tersorot, namun yang bukan artis dan tidak tersorot pastinya lebih banyak lagi.
Belajar dari pengalaman Jupe, miliki asuransi penyakit kritis yang besar. Pengalaman Jupe adalah mengambil asuransi dengan proteksi sakit kritis 350 Juta, ternyata tidak cukup. Dan ternyata setelah “jatuh” karena sakit kritis, kini semua terlambat sudah, Jupe tidak dapat memiliki asuransi penyakit kritis lagi.
Apabila dapat terjadi pada mereka, apakah dapat terjadi pada diri kita dan keluarga kita? Peluang terjadinya adalah diatas 70%! Peluang terjadi pada keluarga adalah 100%! Tidak percaya, cek 30 tahun yang lampau, adakah keluarga kita yang terkena penyakit kritis?
Untuk dapat menyiapkan uang 1 Milyar proteksi sakit kritis di rekening serahkan pada ahlinya, TAPRO ALLIANZ. Namun, menjalani hidup dengan hati tenang dan nyaman adalah PRICELESS.
“Untuk masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik”
Tertarik Memiliki Asuransi? Isi Form Proposal Asuransi di SINI
Tertarik Menjalankan Bisnis Asuransi? Isi Form Pendaftaran Agen di SINI
dan Pilih Hari/Tempat/Jam Untuk Janji Temu (Khusus Jabodetabek ), untuk Luar Jabodetabek kita bisa Komunikasi Secara Online kok. Jadi Tenang, Dunia sudah berubah dan makin berkembang, tidak ada lagi batasan bagi kita, semua bisa dilakukan melalui internet.
Satu yang terpenting, Premi Minimal Proteksi Maksimal.
Salam hangat,
Petrus Jakub
Allianz Indonesia
SMS/WA: 08567810321
petrusjakub.asn@gmail.com
Update Produk Asuransi Allianz
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang beradaptasi dengan perkembangan. Berani berubah adalah Motto Allianz.
Perusahaan yang baik mendengarkan dan membenahi diri, memperbarui produk demi menjawab kebutuhan nasabahnya.
Allianz per 14 Desember 2016 ini mengadakan perubahan produk ke arah yang lebih baik.
Apa saja perubahannya? Sudah siap? Please fasten your seat belt!
Satuyangterpenting akan mengupas tuntas update produk asuransi Allianz.
- Perubahan wording dalam Polis sehingga makin mudah dipahami.
- Perubahan definisi penyakit pada Polis Penyakit Kritis (Critical Illness) baik CI49 maupun CI100, Polis Payor Benefit dan Spouse Payor Benefit, TPD. (baik pada polis konvensional maupun syariah)
- Perubahan definisi Manfaat pada polis rider Hospitalization & Surgical dan Alliasya Hospitalization & Surgical.
- Update produk.
- Perubahan Cost of Rider (COR) Hospitalization & Surgical dan Alliasya Hospitalization & Surgical.
- Pengembangan produk Critical Illness (CI):
- Setiap nasabah dapat mengambil beberapa rider CI yang berbeda (CIA, CI Plus, CI 100) dalam satu polis Dasar.
- Peningkatan maksimal klaim untuk CI100:
- Untuk Early Stage, sebelumnya 500 Juta menjadi 1,25 M
- Untuk Intermediate Stage, sebelumnya 1 M menjadi 2,5 M
- Untuk Advanced Stage, sebelumnya 2 M menjadi 5 M
- Maksimal Uang Pertanggungan merupakan total penjumlahan dari polis konvensional dan syariah dimana total gabungan Uang Pertanggungan tidak dapat melebihi 5x UP (Dasar + Term Life)
- Maksimal Nilai per Tertanggung adalah sebesar 10 M yang merupakan total penjumlahan dari polis konvensional dan polis syariah
- Maksimal Uang Pertanggungan untuk polis Accelerated adalah sebesar 1x UP Polis Dasar.
- Perubahan Usia Masuk peserta Hospital & Surgical dari sebelumnya 60 tahun menjadi maksimal 70 tahun dan Usia Pertanggungan Maksimal dari 70 tahun menjadi 80 tahun.
- Perubahan 5 klausul dalam Flexi Account Plus dan Allisya Protection Plus.
Perubahan Isi Dalam Polis: Critical Illness
Perubahan Isi Dalam Polis: Hospitalization & Surgical (HS+)
Perubahan Isi Dalam Polis: Smart Flexi Account Plus
Product Enhancement / Update Produk
Product Enhancement : Multiple CI
Bagaimana? Keren banget kan?!?
Allianz terus berinovasi dan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para Nasabahnya.
Bagi Nasabah, yang terpenting adalah produk yang unggul, perusahaan yang kuat secara finansial, dan agen yang melayani dengan hati.
Anda membutuhkan informasi lebih detail? Tanya saya, Petrus Jakub, 08567810321.
Terima kasih.
“Untuk masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik”
Tertarik Memiliki Asuransi? Isi Form Proposal Asuransi di SINI
Tertarik Menjalankan Bisnis Asuransi? Isi Form Pendaftaran Agen di SINI
dan Pilih Hari/Tempat/Jam Untuk Janji Temu (Khusus Jabodetabek ), untuk Luar Jabodetabek kita bisa Komunikasi Secara Online kok. Jadi Tenang, Dunia sudah berubah dan makin berkembang, tidak ada lagi batasan bagi kita, semua bisa dilakukan melalui internet.
Satu yang terpenting, Dare to Change.
Salam hangat,
Petrus Jakub
Allianz Indonesia
SMS/WA: 08567810321
petrusjakub.asn@gmail.com
Gaji Agen Asuransi Melebihi Gaji Presiden
Tahukah Anda:
Gaji profesi agen asuransi dapat melebihi gaji Presiden.
Ah, yang benar?
Mungkin itu reaksi Anda saat membaca pernyataan di atas.
Tapi, percaya atau tidak percaya, hal tersebut benar adanya.
Gaji Presiden Jokowi adalah sebesar Rp 62.496.800 per bulan, namun gaji agen asuransi yang tekun dan serius mengerjakannya bisa mencapai 1,4M per bulan (Ibu Liem Lie Sia, berpenghasilan 17 Milyar per tahun)
Sedangkan gaji agen asuransi rata-rata yang standar adalah 20-25 Juta rupiah per bulan, bukan angka yang jelek juga kan? Masih diatas UMR.
Bahkan profesi agen asuransi ini didukung penuh oleh pemerintah. Mengapa? Karena program ini dinilai dapat membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi kemiskinan.
Baca tautan di detik : Target 10 Juta Agen Asuransi
Bahkan dari kalangan anak mudapun kini tidak kalah banyaknya, profesi agen asuransi ini bagaikan magnet yang memiliki daya tarik semakin kuat setiap waktunya. Penghasilan agen asuransi yang kian meningkat dan berbagai alasan lain yang memperkuat profesi ini sebagai pilihan yang sangat diminati.
Berikut ini satuyangterpenting akan mencoba menjabarkan alasan-alasan tersebut:
- Pajak Agen Asuransi 50% lebih ringan.
Sumber: detik - Tidak memerlukan gelar sarjana.
Namun walaupun demikian, ternyata faktanya banyak lulusan S1 bahkan S2 pun kini menjadi agen asuransi. Apa sebab? Baca terus artikel ini. - Bisnis yang nyaris tanpa modal.
Modal awal hanyalah lisensi AAJI / AASI (Syariah), selanjutnya terserah Anda alias selanjutnya sudah tidak perlu modal lagi. Dengan bermodalkan lisensi AAJI / AASI sudah langsung dapat mencetak profit. - Profit yang tidak ada batas.
Apabila bekerja sebagai karyawan, maka sudah ada takaran gaji per bulan, dan mengalami kenaikan hanya setahun sekali.
Apabila sebagai pebisnis, harus menghitung modal yang dikeluarkan, sewa tempat, gaji pegawai, stok barang, belum lagi resiko stok barang kadaluarsa atau rusak. - Market yang sangat besar dan tidak pernah habis.
Bisnis asuransi berhubungan erat dengan individu dan resiko. Selama masih ada lahir, sakit, dan meninggal, maka bisnis asuransi akan selalu ada.
Bahkan market Indonesia adalah lahan yang sangat basah dan subur untuk digarap. Mengapa? Karena dari 100 orang, hanya 2 orang saja yang memiliki polis asuransi. - Problem dan kebutuhan semua orang.
Bisnis yang baik adalah bisnis yang produknya diperlukan semua orang. Problem semua orang adalah sama, RESIKO (sakit kritis, kecelakaan, cacat, meninggal, dan tua). Kebutuhan semua orangpun sama, uang. Produk asuransi memberikan uang tunai, menjawab problem dan kebutuhan semua orang. - Solusi tanpa batas. Tidak perlu stok barang.
Sudah dilihat di atas bahwa problem dan kebutuhan semua orang itu adalah resiko kehidupan dan uang. Solusinya adalah produk asuransi, memberikan jaminan uang tunai sesuai nilai kontrak polis, Anda yang menentukan, 1M, 2M, bahkan 10M pun dapat diberikan kepada nasabah, tanpa perlu kita memiliki stok barang sedikitpun. - Rewards yang besar.
Jalan-jalan ke luar negeri, insentif berupa uang tunai, mobil mewah, dan sebagainya, semua akan didapatkan untuk para agen asuransi yang mencapai kontes yang diberikan perusahaan. - Tidak ada bos yang mengatur, Andalah bos bagi diri sendiri.
Ini adalah bisnis, dan pebisnis adalah bos bagi diri sendiri. Anda yang mengatur ‘toko’ Anda sendiri dan mengatur penjualan, serta mengatur bagaimana bisnis Anda sehingga lebih efektif dan efisien. Waktu kerja Anda bukan lagi 9 pagi hingga 5 sore, namun Anda memiliki fleksibilitas waktu, sehingga Anda dapat memilih mau memprioritaskan urusan mana yang terlebih dahulu. - Bisa memiliki pasif income.
Kerja keras diawal akan dinikmati sampai akhir. Ibarat membangun pipa saluran air, mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun, tetapi begitu saluran air tersebut jadi, maka pekerjaan tidak seberat diawal.
Tonton video : Pipo dan Embro - Bisnis yang dapat diwariskan.
Bagi karyawan, posisi paling tinggi di perusahaan adalah direktur, dan apabila direktur meninggal dunia, maka gaji direktur tersebut akan putus dan posisi direktur tersebut juga akan putus, tidak dapat diberikan kepada anak kandung atau istrinya. Lain cerita dengan profesi agen asuransi, dalam kontrak keagenan sudah dijaminkan apabila agen meninggal dunia maka penghasilan dan posisi akan diwariskan kepada ahli waris. - Penghasilan besar dan aman.
Memiliki penghasilan besar dapat dicari di profesi manapun, misalnya pengacara, hakim, dokter, dan sebagainya. Namun apakah penghasilan yang didapatkan tersebut aman? Bisakah Anda meninggalkan pekerjaan tersebut 6 bulan dan tetap menerima penghasilan? Selama Anda tidak bisa, artinya pekerjaan Anda tidak aman. - Sistem Bisnis yang Ajaib.
Ibarat franchise, agen asuransi bukan hanya sebagai pemilik franchise, namun juga dapat sebagai master franchise, menjual franchise kepada kerabat atau siapapun. Dan perhitungan persenan sudah otomatis masuk kantong tanpa perlu repot menyewa akuntan. - Bantu orang dan menjadi berkat.
Menjadi saluran berkat bagi orang lain tidaklah harus melalui profesi Pendeta, Imam, Ustadz, Biksu, atau sebagainya. Namun melalui profesi inipun Anda dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi sesama. Uang ratusan juta hingga milyaran adalah hal yang nyata yang dapat membantu keluarga untuk terbebas dari resiko bencana ekonomi, namun ketenangan hati dan kebahagian keluarga adalah PRICELESS.
Itulah alasan-alasan mengapa semakin banyak orang yang kini banting setir dan berani mencemplungkan dirinya ke kolam asuransi ini.
Baca juga : Kalangan Anak Muda Minati Profesi Agen Asuransi
Alasan lainnya adalah Presiden Jokowipun tau bahwa payung biru adalah yang terbaik untuk dirinya.
Tonton video yang saya buat ini:
“Untuk masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik”
Tertarik Memiliki Asuransi? Isi Form Proposal Asuransi di SINI
Tertarik Menjalankan Bisnis Asuransi? Isi Form Pendaftaran Agen di SINI
dan Pilih Hari/Tempat/Jam Untuk Janji Temu (Khusus Jabodetabek ), untuk Luar Jabodetabek kita bisa Komunikasi Secara Online kok. Jadi Tenang, Dunia sudah berubah dan makin berkembang, tidak ada lagi batasan bagi kita, semua bisa dilakukan melalui internet.
Satu yang terpenting, Menjadi Berkat
Salam hangat,
Petrus Jakub
Allianz Indonesia
SMS/WA: 08567810321
petrusjakub.asn@gmail.com